Beritahindu.com – Hari raya nyepi rutin dilaksanakan oleh umat Hindu setiap tahunnya. Perayaan ini dilaksanakan sehari setelah tilem kesanga, yaitu pada tanggal 1 sasih Kedasa.
Perayaan nyepi menyimpan banyak makna dibaliknya, yang mana dalam perayaan hari raya nyepi tak hanya untuk pergantian tahun Saka saja, melainkan mengajarkan umatnya tentang kesucian, intropeksi diri, serta hubungan harmonis antar manusia dengan alam.
Hari Raya Nyepi
Hari raya nyepi merupakan momen dimana umat Hindu untuk melakukan refleksi diri terhadap urusan duniawi yang menimpa, baik itu hawa nafsu maupun keserakahan dari sifat manusia.
Nyepi disini memiliki arti sepi atau pun sunyi. Pada saat hari nyepi tak boleh melakukan aktivitas pada umumnya, seperti keluar dari rumah kecuali sakit yang mengharuskan berobat, nyalakan lampu, bekerja, bermain, dan lain sebagainya. Hal ini memiliki tujuan untuk menciptakan suasana sepi, agar semua umat Hindu tertahan dari nafsu duniawi.
Sebelum perayaan nyepi dimulai, terdapat beberapa rangkaian yang harus dilakukan, diantaranya adalah melakukan upacara serta upakara dengan tujuan untuk menyucikan Buana Alit serta Buana Agung agar berjalan lancar.
Rangkaian upacara ini dilaksanakan dengan berbeda-beda, sesuai dengan Genius Local Wisdom dan urun rembug dari masing-masing daerah dan kebijakan yang ditetapkan bersama.
Biasanya diawali dengan upacara Melasti, kemudian Mecaru, Pengerupukan, dan memasuki acara puncak yakni hari raya nyepi.
Makna Hari Raya Nyepi
Makna yang terkandung di hari raya nyepi adalah terletak pada pengendalian diri untuk menjadi kunci dalam mencapai keadaan damai dan seimbangnya batin. Hal ini diwujudkan dengan adanya pelaksanaan Catur Bratha Penyepian, ialah empat pantangan yang harus dilaksanakan dalam pada saat pelaksanaan nyepi ini, antara lain:
1. Amati Geni
Pada saat nyepi dilarang untuk menyalakan cahaya atau api. Hal ini adalah simbol disiplin serta pengendalian nafsu secara fisik. Yang mana digunakan sebagai simbol kesucian serta guna menahan sifat amarah. Selain itu amati geni digunakan sebagai simbol kemurnian, yang berarti gelapnya fisik kita saat itu dapat bantu untuk mencapai kecerahan batin kita.
2. Amati Karya
Dalam pelaksanaan nyepi tak boleh melakukan segala aktivitas fisik baik itu bekerja maupun yang lainnya, dimana aktivitasnya untuk urusan duniawi. Pada saat ini umat Hindu dianjurkan untuk beribadah, beristirahat, fokus pada diri sendiri untuk intropeksi batin. Hal ini memberikan manfaat untuk membuka sedikit ruang tuk merenungkan perjalanan hidup umatnya, evaluasi terhadap tindakan, serta dapat mengembalikan energi secara spiritual.
3. Amati Lelungan
Selama perayaan nyepi tak boleh bepergian, harus berdiam diri dalam rumah atau tempat suci umat Hindu. Hal ini guna menciptakan keadaan maupun suasana yang kondusif terhadap ketenangan batin.
Selain itu, pantangan yang keempat ini memberikan manfaat untuk menahan diri dari bepergian untuk urusan duniawi, melakukan refleksi secara mendalam terhadap pemikiran, serta tetap menjaga pikiran jernih.
4. Amati Lelanguan
Tak boleh melakukan hiburan. Menurut pemahaman agama Hindu, hiburan disini dianggap mengganggu, karena ia dapat mengalihkan segala perhatian terhadap adanya proses pembersihan diri. Oleh karena itu pada saat perayaan nyepi dilarang untuk melakukan hiburan, agar umat Hindu fokus saat proses spiritual secara mendalam ini dilakukan.
Keempat Brata ini dilakukan mulai matahari atau fajar menyingsing hingga keesokan harinya saat fajar menyingsing juga yang berarti selama 24 jam. Dalam ajaran Hindu, segalanya yang memiliki sifat peralihan, pasti diawali dengan lambang kegelapan. Karena hal itu, pada saat hari raya nyepi ini dianggap sebagai hari untuk penyucian diri manusia maupun alam semesta.
Membuang segalanya yang kotor maupun negatif pada masa sebelumnya guna menyambut tahun baru saka. Serta memulai tahun baru dengan suasana yang baru dan positif.
Itulah makna yang terkandung dibalik perayaan hari nyepi oleh umat Hindu. Perayaan nyepi ini dengan beberapa upacara serta ritual yang dilalui, adalah sebagai pembuktian bahwasanya ia sungguh-sungguh dalam menjaga keharmonisan antar manusia dengan alam semesta.
Oleh karena itu, jangan sia-siakan pada saat hari raya nyepi ini, karena makna yang terkandung didalamnya sangat banyak. Hal itu juga membawa diri sendiri untuk lebih baik lagi daripada sebelumnya. Semoga bermanfaat.
Leave a comment